“SURGA DINAUNG EBULOBO”

By :Flabia Clarisa Bhoko

Kelas : X.F

Nusa Tenggara Timur menyimpan begitu banyak pesona alam, dengan surga-surga kecil yang memang masih belum terjamah oleh khalayak ramai. Selalu saja ada hal unik dan menarik dari alam kita ini, dimana alam yang menjadi topangan dan adat sebagai fondasinya. Begitu banyak destinasi wisata yang memiliki daya tarik tersendiri. Seperti desa yang satu ini yang dijuluki sebagai “Surga Dinaung  Gunung”. Destinasi wisata yang membuat wisatawan mampu merelaksasikan diri dan menghilangkan penat.

Desa  Ululoga, destinasi wisata yang tidak boleh dilewatkan. Terletak di Kecamatan Mauponggo, Kabupaten Nagekeo, dan dapat ditempuh dalam waktu 1 jam 32 menit dari ibukota kabupaten. Selama menempuh perjalanan menuju desa wisata ini, wisatawan akan disuguhi pemandangan yang begitu indah dari nuansa alam Nagekeo yang memanjakan mata dan menenangkan jiwa. Hamparan padang rumput dan perbukitan menjadi ciri khas alam Nagekeo. Desa Wisata Ululoga telah menjadi salah satu daya tarik pariwisata di Kabupaten Nagekeo. Keberadaan desa dibawah kaki Gunung Ebulobo, menjadi nilai tambah yang mampu menarik wisatawan untuk menikmati pesona alam yang luar biasa indah.

Photo by SMAS St. Clemens Boawae

Desa Ululoga terdiri atas dua anak kampung, yaitu Kampung Pajoreja dan Kampung Nuamuri. Dua kampung ini ternyata memiliki panorama alam yang sangat menjanjikan, dengan kehidupan adat istiadat yang masih terasa begitu kental. Disetiap kampung memiliki suku-suku yang sangat mendukung perkembangan wisata di Desa Ululoga. Di Kampung Pajoreja terdapat 5 suku yaitu; Suku Pajo, Suku Bindiloga, Suku Sopi, Suku Sabe dan Suku Reja. Sementara di Kampug Nuamuri terdapat 3 suku  yaitu; Suku Late, Suku Sina dan Suku Se. Dua kampung ini memiliki potensi alam dan adat yang begitu menjanjikan, ditambah lagi dengan keramahtamahan masyarakat yang akan menyambut pengunjung dengan senyum yang selalu terukir, membuat pengunjung merasa berada di kampung halaman sendiri.

Desa Wisata Ululoga ternyata memiliki situs peninggalan yang merupakan sebuah tempat Ae Wudhu dalam bahasa masyarakat setempat dan diperkirakan dibangun pada masa pemerintahan Jepang di Indonesia. Ae Wudhu tersebut dibangun, dikarenakan dulunya di Desa Ululoga, ada seorang tuan tanah yang dikaruniai 3 orang anak. Anak pertama bernama Paje Oma, anak kedua bernama Ese Oma dan anak terakhir bernama Buka Oma. Buka Oma lalu menikah dengan Moni Bu’u yang merupakan orang Tonggo beragama Islam dan akhirnya menetap di Desa Ululoga bersama keluarganya. Ae Wudhu ini dibangun karena keprihatinan dari ipar atau Eja dari Buka Oma yang merasa iba kepada saudara-saudaranya yang kesulitan menjalankan ibadah akibat sumber mata air yang terbilang cukup jauh dari perkampungan. Maka ia berinisiatif membangun sebuah sumur dan di dekat sumur tersebut ditempatkan sebuah batu pipih besar yang diberi nama “Watu Noa”. Dari sinilah awal agama Islam masuk ke Ululoga dan Mauponggo.Namun sekarang, banyak umat Muslim yang menetap didaerah pesisir Mauponggo.Maka dari itu, Desa Wisata Ululoga menjadi desa wisata yang tersedia untuk berbagai kalangan.

Masih banyak hal menarik tentang Desa Wisata Ululoga. Desa Wisata yang tersedia untuk siapa saja ini, menawarkan begitu banyak fasilitas yang sangat menarik. Dikarenakan lokasi yang sangat strategis dibawah kaki gunung, Desa Wisata Ululoga menawarkan paket wisata pilihan yaitu Jungle Tracking dan Tour Rempah. Paket wisata Jungle Tracking ini, mengajak wisatawan untuk menikmati keindahan Gunung Ebulobo dari dekat. Jalur pendakian yang menyejukkan tentunya membuat pengujung merasa lebih dekat dengan alam. Semua lelah selama pendakian, akan dibayar dengan pemandangan dari atas puncak gunung yang begitu memikat, seakan-akan berada di negri diatas awan. Pendaki juga akan dimanjakan dengan panorama Laut Sawu yang begitu indah. Pemandangan sunset dan sunrise juga menjadi momen yang paling ditunggu-tunggu. Bayaran yang setimpal setelah melakukan pendakian.

Photo by SMAS St.Clemens Boawae

Tour Rempah? Memangnya menarik? Jangan salah, paket wisata yang satu ini terbilang sangat menarik karena didalamnya, pengunjung akan diajak untuk mengenal dan belajar mengenai wawasan akan rempah-rempah. Banyak jenis rempah yang ditawarkan dalam paket wisata ini, mulai dari pala, cengkih, vanili, marica dan juga beberapa tanaman lain seperti kelapa, durian, salak, dan coklat. Paket wisata ini memberi ruang bagi pengunjung untuk mengenal lebih jauh mengenai dunia rempah. Hal ini menjadi salah satu daya tarik Desa Wisata Ululoga.

Hanya itu? Tentu saja tidak. Bagi para pengunjung yang mengincar souvenir untuk dijadikan buah tangan bagi teman atau orang tersayang, Desa Wisata Ululoga meneyediakan berbagai cenderamata, mulai dari jajanan bahkan kerajinan tangan. Bagi penikmat jajanan dan manisan, Desa Wisata Ululoga menyediakan berbagai olahan jajanan seperti manisan pala, keripik talas, sirup pala atau palami, sari jahe dan daging palsu. Atau mungkin teman-teman ingin mencari cenderamata yang bisa dijadikan kenang-kenangan? Tenang saja. Desa Wisata Ululoga menyediakan aneka kerajinan dari rotan dan batok kelapa, contohnya pot dan vas bunga dari rotan juga berbagai kerajinan batok kelapa, seperti gantungan kunci, teko, bunga hias dan masih banyak lagi. Menarik bukan? Semua kerajinan tersebut 100% berasal dari sumber daya alam di Desa Wisata Ululoga itu sendiri.

Desa Wisata yang masih kental akan adat dan budaya ini menyimpan begitu banyak warisan budaya yang pastinya harus dilestarikan dan dipublikasikan kepada masyarakat dari dalam dan luar daerah. Maka dari itu, demi menjaga budaya yang ada, Desa Wisata Ululoga membuka suatu beberapa sanggar budaya yaitu Sanggar Sesilia dan Sanggar Kema Ulu. Sanggar Sesila merupakan sanggar musik tradisional dan modern. Alat musik yang digunakan di sanggar ini seluruhnya adalah buatan tangan yang dikerjakan dengan penuh ketelitian, seperti ukulele, kulintang, gong gendang, dan sowito. Masih asing dengan sowito? Sowito merupakan alat musik dari bambu yang mampu menghasilkan seluruh alunan alat musik yang digunakan dalam tarian khas Nagekeo. Menarik bukan? Sanggar Sesilia biasa menampilkan lagu-lagu tradisional dan lagu berbahasa Indonesia diiringi dengan alat musik tradisional dengan personil usia remaja hingga dewasa. Sedangkan Sanggar Kema Ulu merupakan sanggar tari dengan personil anak-anak, remaja, hingga orang dewasa. Bagi kelompok anak-anak, tarian yang dibawakan ialah Tarian Dogo dan personilnya berjumlah 10-20 orang dengan diiringi alat musik tradisional. Bagi remaja biasanya menampilkan Ndera yang merupakan lagu tradisional tanpa iringan alat musik dengan jumlah personil yang banyak dan dibentuk dalam lingkaran. Juga Tarian Bebi dan Tea Eku yang diiringi gong gendang. Tarian-tarian ini ditampilkan dalam acara adat, penyambutan, atau hiburan bagi para wisatawan yang datang untuk mengunjungi Desa Wisata Ululoga. Sanggar –sanggar ini juga membuka pelatihan bagi para wisatawan yang berminat mempelajari adat dan budaya di Desa Wisata Ululoga.


Photo by SMAS St.Clemens Boawae

Lokasi desa yang begitu strategis dengan panorama alam yang memikat, tentunya menjadikan Desa Wisata Ululoga sebagai tempat yang cocok dalam melaksanakan kegiatan Wisata Pertemuan maupun Pameran yang dikenal dengan MICE (Meeting, Insetive, Convention, Exhibition). Mengapa demikian? Hal ini dikarenakan Desa Wisata Ululoga telah menyediakan berbagai sarana dan fasilitas yang terbilang sangat menunjang dalam mendukung kegiatan MICE itu sendiri. Bukan hanya paket wisata saja yang disediakan, Desa Wisata Ululoga juga menyediakan homestay dengan fasilitas yang cukup lengkap. Di homestay inilah para wisatawan dapat melepas penat setelah melakukan atau mengikuti berbagai kegiatan selama berada di Desa Wisata ini. Desa Wisata Ululoga menyediakan sekitar 22 rumah penginapan, dengan 41 kamar dan terus dilakukan pembenahan, sehingga kenyamannan pengunjung tetap diutamakan.

Desa Wisata Ululoga merupakan desa wisata dibawah naungan Bank NTT. Produk Bank NTT di desa ini sangat terfokus pada sektor pariwisata dalam rangka memajukan pariwisata dan meningkatkan perekonomian masyarakat desa. Bank NTT terus bekerja sama membangun desa, untuk mewujudkan NTT gemilang terutama dalam sektor pariwisata. Bukan hanya menjadi sponsor, Bank NTT juga menjadi penggerak yang dengan dukungan penuh mempromosikan Desa Wisata Ululoga ke kanca nasional bahkan internasional. Dengan begini surga-surga kecil kita dapat lebih dikenal dan menarik wisatawan dari dalam dan luar negeri hingga dapat kita abadikan bersama. Cukup disayangkan Desa Wisata dengan potensi alam yang luar biasa ini memiliki akses masuk yang perlu dibenahi, sehingga memudahkan wisatawan untuk mengunjungi surga kecil nan indah ini. Maka dari itu, bersama Bank NTT, pemerintah daerah dan masyarakat mari saling bergandeng tangan dan bahu membahu  mewujudkan pariwisata NTT yang gemilang. Mari kita kenalkan, anjungkan, ramaikan dan abadikan surga-surga kecil kita ini. “KARENA NTT PUNYA CERITA, KITA MAJU BERSAMA BANK NTT TERCINTA”.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *